Rabu, 12 November 2014

harap tuhan mengerti tentang apa yang akau rasa, aku kian tergerus masa pertentangan, tentang kisah pili luka hati yang selalumembuat aku malu untuk ikrarkan masa lalu.
masa yang selalu mengilhamkan naskah biadab adaptasi risalah-risalah basi.
kala itu monomen sejarah pamekasan menjadi saksi tiga sahabat merangkai naskah hidup, mengharap ada kecerahan datang di masa akan datang.
ini dan itu selalu menjadi cerita menarik dibalik suguhan kopi pedagang kaki lima, tentu kacamata sosial merupakan tolok ukur akurat, mereka yang mengais rejeki diantara lalu lalang mobil mewah dan bangsa ongkang.
membuat kita semakin panjang mengasah insting, jam tidak lagi bersahabat bahkan tak lagi berangka, sore itu seakan dipaksa untuk kembali pagi, mereka yang resah dan risau menerawang masa depan, menemukan komposisi tak terhidangkan, hanya bagaimana dan mungkinkah.
akhirnya semuanya berkata kapan dan siapa yang akan lebih awal katakan aku finish, lalu kalian kapan akan akhiri start.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar